Sebuah Perjalanan, Jogja-Bromo Motoran!



Halo teman-teman semua, sudah lama yah saya tidak menuliskan perjalanan saya di blog ini, hehe. Oke, ini semua dikarenakan banyaknya proker-proker organisasi yang sedikit menghambat otak saya untuk terus berpikir dan menceritakan apa yang bisa saya ceritakan maka saya memutuskan untuk menyimpan cerita-cerita yang belum dapat saya ceritakan. 

Yapp! Betul, kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya ketika liburan semester kemarin ke Gunung Bromo. Perjalanan ini dimulai dari kota kecil di barat Jogja, yaitu kota  Purworejo. Kayanya kebanyakan orang akan berpikir bahwa pergi ke Bromo yang startnya dari Jogja adalah  sebuah hal konyol untuk dilakukan. But for me, this is an amazed adventure guys!

Sebelum saya bercerita lebih banyak mungkin saya akan sedikit memberikan sedikit info tentang letak Gunung Bromo. Jadi, Gunung Bromo ini berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten ProbolinggoKabupaten PasuruanKabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur loh! Sebagai sebuah objek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Oke, saya kali ini tidak sendirian dalam melakukan perjalanan. Saya ditemani 4 orang teman dengan 3 sepeda motor sebagai kendaraan kami. For your information nih, beradasarkan google maps, perjalanan dari Purworejo buat sampai ke Gunung Bromo dapat di tempuh dengan perjalanan selama 11 jam non-stop. Tapi ya kalau pakai istirahat, pasti bakal membutuhkan waktu yang lebih lama lagi ya.

Sebelum perjalanan dimulai, alangkah sangat sangat baik apabila teman-teman semuanya mengecek keadaan sepeda motor. Sudahkah sepeda motor siap digunakan untuk perjalanan jarak jauh atau tidak. First is safety riding lho ya! Ketika semua sudah diperiksa dan siap, mari kita simak perjalanan!

Perjalan di mulai dari Kota Purworejo tepatnya di Desa Brenggong. Perjalanan kali ini dimulai pada pukul 16.00 WIB, langsung berjalanan ke arah Jogja dan selanjutnya rute yang saya lewati untuk menuju Gunung Bromo adalah Solo-Sragen-Ngawi-Nganjuk-Pasuruan dan kami sampai Pintu masuk Gunung Bromo sekitar pukul 09.00 keesokan harinya.

Rute perjalanan dapat di lihat di https://goo.gl/maps/zcLCZL5sQCR2

Oke dari jam 16.00-09.00 berarti bisa dikatakan sekitar 16 jam perjalanan, tidakkah kalian penasaran kami tidur atau tidak? Hehehe. Yaak, kami istirahat di Hotel Merah Putih alias pom bensin, ini dikarenakan perjalanan minim biaya maka tidurpun bebas dimana saja.



Setelah mengakhiri perjalanan panjang sampailah kami di gapura pintu masuk, perlu kalian ketahui dari sinilah mobil apapun dilarang masuk ke Bromo kecuali mobil offroad. Jadi apabila kalian  ke Gunung Bromo tapi menggunakan mobil pribadi maka selanjutnya harus menyewa mobil offroad (atau kita kenalnya mobil Jeep) untuk naik sampai ke Bromo. Untuk penyewaan mobil sendiri sekitar Rp.600.000 per mobil, itu yang saya tau setelah saya bertanya kepada petugas setempat.


Selanjutnya yang kami lakukan adalah registrasi tiket masuk dan tiket masuk. Untuk satu motor yang berisi 2 orang, dikenakan tariff Rp.60.000. Berikut saya tampilkan harga tiket masuk Gunung Bromo.

Pananjakan I
Setelah registrasi masuk selesai, langsung saja kami menuju pananjakan I. Pananjakan I ini merupakan tempat dimana kita bisa menikmati bagaimana keindahan matahari terbit dari ufuk timur, dan ketika di pagi hari tempat ini akan sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan dan lumayan menyebabkan kemacetan di jalan. Namun sayang sekali, karena kami datang sudah terlalu siang, maka kami tidak dapat menikmati panorama matahari terbit dan ketika kami datang tempat ini sangat sepi dan hanya ada beberapa orang saja.

Jadi, ada sedikit drama ketika kami sampai di Pananjakan I nih. Jadi, saat kami ingin berfoto menggunakan kamera, sebuah kebodohan terjadi : baterai kamera tanpa sengaja tertinggal di rumah dan hal ini membuat kami semua merasa kecewa karena sudah jauh-jauh melakukan perjalanan tapi tidak ada alat untuk mengabadikan moment, dan pada akhirnya kami hanya menggunakan handphone butut kami untuk mengabadikan momen perjalanan. Namun setelah itu kebodohan kedua terjadi : Baterai handphone juga sudah mulai drop karena digunakan selama dalam perjalanan. Duhh L

Berikut dokumentasi seadanya yang dapat saya abadikan di Pananjakan I :









Kembali Bergegas
Setelah dari Pananjakan I, kami langsung menuju padang pasir, perlu kalian ketahui untuk turun ke bawah harus melewati turunan berliku nan curam. Ketangguhan motor dan ketangkasan berkendara di uji di sini. Untuk itu harus menggunakan sepeda motor yang kondisinya benar-benar prima. Dan akhirnya kamipun disambut oleh jalanan berpasir yang sewaku-waktu dapat membuat kami oleng.

Kawah Bromo
Sebelum lebih jauh saya akan sedikit memberikan tips, apabila pergi ke Bromo alangkah lebih baik apabaila membawa masker dan kacamata. Kedua barang tersebut akan sangat suangat membantu kalian dalam melindungi pernafasan dan mata, dikarenakan seluruh tempat berisi pasir.




Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan menuju Kawa
h Bromo, untuk mencapai kawah Bromo ada beberapa pilihan yang dapat kita pilih yaitu dengan naik kuda atau tracking. Dan kamipun memilih tracking untuk mencapai kawah yang ingin kami tuju. Tracking dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam dengan kecepatan yang standar.




Pasir Berbisik
Nah, destinasi selanjutnya yang dapat dinikmati adalah pasir berbisik. Di tempat ini, semua tempat dikelilingi oleh hamparan pasir, jadi si pengendara harus sangat berhati-hati dalam melakukan perjalanan. Karena apabila tidak berhati-hati, akan sangat rentan terjadi selip pada sepeda motor dan sepeda motor akan stuck alias tidak bisa berjalan.

Lautan Pasir
Foto ini diambil dari google.com


Bukit Telletubis
Setelah perjalanan panjang dan melewati pasir berbisik, maka kita sampai di hamparan rerumputan dan perbukitan, biasanya ini disebut dengan bukit teletubis. Karena apa? Karena bentuk-bentuk perbukitannya menyerupai bukit-bukit yang ada pada film kartun teletubis. Semua pasti tahu dong, kartun legend.




Setelah menyusuri Bromo dari ujung sampai keujung lagi, kami mengakhiri perjalanan dan kembali ke kota tercinta dengan rute yang sama, yaitu melewati kota Malang. Perjalanan kami lakukan dengan perjalanan sangat santai, dan tentunya menginap di Hotel Bintang 5, Hotel Merah Putih. Hehe.

Sekian perjalanan saya! Tunggu saya di cerita jalan-jalan selanjutnya yaa! See you!


Comments

  1. good, very good. it would be great if you check the gramatical first before you post!
    just keep writing.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts