Gunung Merbabu, Tempat Insipirasi Awal 2018





T
ahun 2017 hampir berakhir dan saya memutuskan untuk menghabiskan tahun 2017 di atas gunung. Dan gunung merbabu adalah pilihan yang tepat untuk menjadi tempat pengasingan di akhir tahun 2017, dan memulai perjalanan di tahun 2018 di Gunung Merbabu.

Oke, kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya tentang bagaimana saya bisa menuju ke Gunung Merbabu. perjalanan di mulai dari Kota Magelang, kota di mana  adanya pertemuan pemuda-pemuda tidak tangguh yang ingin mendaki gunung Merbabu.
Sebelum saya memulai perjalanan saya akan memberi info tentang Gunung merbabu itu sendiri. Gunung Merbabu merupakan salah satu gunung yang berada di wilayah Jawa Tengah, Gunung merbabu ini secara administratif terletak di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan, Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara, Provinsi Jawa Tengah.

Dan kali ini saya akan menceritakan perjalanan melalui New Selo. Jalur pendakian via New Selo ini terletak di Boyolali dan saya akan menceritakan rute ke sana melalui kota Magelang. Oke dari Kota Magelang kita menuju arah Ketep Pass kalo sudah sampai Ketep pass kita ambil arah kanan yang menuju Boyolali nah jalan yang kita lalui Cuma satu jalan raya itu saja jadi jangan pernah takut akan kesasar dan akhirnya kita sampai di Selo Boyolali kemudian cari saja Polsek Selo atau Masjid yang ada di depannya dan kita belok kiri untuk mencapai basecamp pendakian. Dan untuk mencapai basecamp pendakian kita harus melalui beberapa desa. dan yang perlu kalian ketahui mereka yang akan mendaki dikenai biaya administrasi untuk desa tersebut walaupun tempat basecamp tidak desa itu. Mungkin itu salah satu bentuk pungutan liar atau apalah, entahlah. Dan saya sarankan jangan sekali sekali untuk tidak berhenti ketika di suruh berhenti untuk membayar karcis karena nanti kalian akan di kejar oleh warga sekitar, dan itu salah satu pengalaman kami waktu itu. Jadi saya bersama teman-teman saya menerobos tempat penarikan tiket dikarenakan ada rombongan di depan saya yang menerbos jadi kami ikut-ikutan dan akhirnya bapak-bapak petugas dengan cepat mengendarai sepeda motornya mengejar kami dan akhirnya rombongan di depan saya yang di marahi. Hehe

Pelajaran yang dapat kita ambil yaitu selalu menghormati segala sesuatu dimanapun kita berada. Ini bukan tentang siapa kita atau sehebat apakah kita namun tentang bagaimana cara kita menghormati adat istiadat di suatu tempat.

Basecamp New Selo sudah kami tempati sembari menunggu waktu untuk perjalanan nanti. Dan sebuah perjalanan tentang mencari jati diri akan dimulai. Kami awali langkah perjalanan ini dari gerbang New Selo yang sedang kokoh berdiri.








Perjalanan dimulai dan kami awali dengan memanjatkan doa kepada sang Ilahi, meminta kewarasan diri dalam perjalanan menggapai puncak sang Merbabu ini. mendaki gunung bukan tentang kepuasan diri namun tentang bagaimana kita bisa mencari kekuatan untuk menjalani sebuah kehidupan. kata orang ketika kalian ingin mengetahui sifat asli seseorang maka ajaklah dia naik gunung. kenapa ? mungkin jawabnya ada di ujung langit.

Menuju Pos I
perjalanan menuju pos satu ini perjalanan yang mungkin tanpa lelah, jalanan datar tanpa ada hadangan berarti bisa kami tebas dengan cepat, suasana perjalananpun sangat menyenangkan karena kanan kiri bisa kita lihat pepohonan khas daerah tropis berdiri dengan berjajar jajar. untuk mencapi pos I ini hanya diperlukan waktu perjalanan sekitar 1 jam saja.





Pos I menuju Pos II - 50 menit
Di pos I kami sempat beristirahat cukup lama untuk mengembalikan tenaga yang telah terkuras, sekitar 10 menit, dari pos I menuju Pos II kami lalui dengan waktu yang lebih singkat, mungkin karena track yang lebih pendek.



Pos II menuju Pos III (Watu Tulis) - 60 menit
Medan pendakian di Trek ini sangat menguras cukup banyak tenaga karena memang jalurnya yang terus menanjak, tanpa ada track bonus yang kita dapatkan. Hingga akhirnya kami sampai di Pos3 dengan cuaca yang sedikit mendung di tambah kabut yang tebal membuat kami memutuskan untuk meminum secangkir kopi untuk menghangatkan badan dan menata kembali tenaga tenaga yang telah melayang.



Pos III (Watu Tulis) menuju Sabana I - 75 menit
Setelah menyeduh hangatnya kopi kami siap berangkat kembali untuk menaklukan track-track berat yang sudah di depan mata. Dari pos 3 menuju sabana ini jalurnya sangat menanjak dan dibutuhkan tenaga ekstra untuk menaikinya. Di saat pendakian ini ada momen di mana saya tertinggal teman-teman saya dan kaki saya kram. Namun tak apa, ada orang yang berbaik hati menolong saya. Dan setelah saya istirahat sejenak saya paksakan kembali untuk ke atas menemui teman-teman saya yang sudah menunggu dan kembali menaiki bersama-sama hingga akhirnya kami sampai di Sabana I. Kala itu hari sudah sore senja sudah mulai berani menampakkan keindahannya, namun kami tetap harus bergegas mendirikan tenda sebelum raja siang digantikan oleh ratu malam.





Setelah mendirikan tenda sembari menikmati senja di penghujung tahun, akhirnya tenda telah kokoh berdiri dan kamipun berkemas ke dalam tenda untuk mencari kehangatan. hingga akhirnya kami terlelap dalam tidur hingga terdengar suara kembang api yang membanngunkan kami, dan itu tanda bahwa 2018 telah datang, tahun baru telah datang, dan saya mengawali tahun di atas gunung. itu sangat menyenangkan. 

pagipun telah datang, matahari telah menampakkan sinarnya. namun kabut masih belum mau beranjak meninggalkan gunung merbabu ini dan mataharipun terutup oleh kabut, membuat kami sedikit kecewa namun tak apa. namanya juga di alam, kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi. kami masih menunggu kabut pergi hingga akhinya gumpalan kabut padat mulai memudar.









Menuju Puncak
setelah menunggu kabut hilang akhirnya saya bersama teman saya memutuskan untuk naik kepuncak, namun teman saya yang satunya tidak mau naik ke puncak katanya sih phobia ketinggian.

Menuju Sabana II
trek yang dilalui sangat-sangat mantap, menggugah selera makan setelah kembali nantinya. hingga akhinya sampai di sabana II. berikut hasil dokumentasi saya.














Menuju Watu Lumpang
setelah sampai sabana II kami harus melanjutkan perjalanan menuju Watu Lumpang dahulu seblum kami melanjutkan perjalanan menuju puncak. trek menuju waktu lumpang ini menanjak terus tanpa ada jalur landai. tapi tenang bisa menjadi sara buat olahraga bagi teman-teman yang jarang olahraga. dijamin bakal puas.







Menuju Puncak Trianggulasi
Setelah beristirahat kami lanjutkan perjalanan lagi, perjalanan belum sampai di sini, semakin dekat dengan puncak. tanjakan yang harus dihadapai semakin terjal. namun jangan patah semangat, tetap semangat puncak sudah terlihat di depan mata walapun sedikit jauh.




setelah menikmati beberpa waktu menikmati alam indonesia dari atas puncak gunung merbabu akhirnya kami memutuskan untuk kemabli lagi ke Sabana I. kami memang hanya sampai puncak trianggulasi saja, hal ini dikarenakan beradasarkan peta yang saya dapat bahwa puncak Trianggulasi ini merupakan puncak tertinggi di Gunung Merbabu. oleh karena itu kami tidak menjajal puncak yang lain.
mari bergegas turun.





kami sampai di sabana I lagi, kami istirahat kemudian kami bergegas untuk terus berkemas dan pulang untuk kembali ke rumah masing-masing.





Oke, sekian perjalanan yang dapat saya sampaikan. kemudian saya pamit. kurang lebihnya mohon maaf, banyak hal-hal atau pelajaran yang dapat diambil. yang baik-baik monggo ditiru yang jelek-jelek ya pastinya jangan di tiru.
sekian. semoga menginspirasi untuk pergi ke sana.

#salamwongndeso!

Comments

Popular Posts