Gunung Merbabu, Tempat Insipirasi Awal 2018
T
|
Oke, kali
ini saya akan menceritakan perjalanan saya tentang bagaimana saya bisa menuju ke Gunung
Merbabu. perjalanan di mulai dari Kota
Magelang, kota di mana adanya pertemuan
pemuda-pemuda tidak tangguh yang ingin mendaki gunung Merbabu.
Sebelum saya
memulai perjalanan saya akan memberi info tentang Gunung merbabu itu sendiri. Gunung
Merbabu merupakan salah satu gunung yang berada di wilayah Jawa Tengah, Gunung
merbabu ini secara administratif terletak di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan, Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara, Provinsi Jawa Tengah.
Dan kali ini
saya akan menceritakan perjalanan melalui New Selo. Jalur pendakian via New
Selo ini terletak di Boyolali dan saya akan menceritakan rute ke sana melalui
kota Magelang. Oke dari Kota Magelang kita menuju arah Ketep Pass kalo sudah sampai
Ketep pass kita ambil arah kanan yang menuju Boyolali nah jalan yang kita lalui
Cuma satu jalan raya itu saja jadi jangan pernah takut akan kesasar dan
akhirnya kita sampai di Selo Boyolali kemudian cari saja Polsek Selo atau
Masjid yang ada di depannya dan kita belok kiri untuk mencapai basecamp
pendakian. Dan untuk mencapai basecamp pendakian kita harus melalui beberapa
desa. dan yang perlu kalian ketahui mereka yang akan mendaki dikenai biaya
administrasi untuk desa tersebut walaupun tempat basecamp tidak desa itu.
Mungkin itu salah satu bentuk pungutan liar atau apalah, entahlah. Dan saya
sarankan jangan sekali sekali untuk tidak berhenti ketika di suruh berhenti
untuk membayar karcis karena nanti kalian akan di kejar oleh warga sekitar, dan
itu salah satu pengalaman kami waktu itu. Jadi saya bersama teman-teman saya
menerobos tempat penarikan tiket dikarenakan ada rombongan di depan saya yang
menerbos jadi kami ikut-ikutan dan akhirnya bapak-bapak petugas dengan cepat
mengendarai sepeda motornya mengejar kami dan akhirnya rombongan di depan saya
yang di marahi. Hehe
Pelajaran yang
dapat kita ambil yaitu selalu menghormati segala sesuatu dimanapun kita berada.
Ini bukan tentang siapa kita atau sehebat apakah kita namun tentang bagaimana
cara kita menghormati adat istiadat di suatu tempat.
Basecamp New Selo sudah kami tempati sembari
menunggu waktu untuk perjalanan nanti. Dan sebuah perjalanan tentang mencari
jati diri akan dimulai. Kami awali langkah perjalanan ini dari gerbang New Selo
yang sedang kokoh berdiri.
Perjalanan dimulai dan kami awali dengan memanjatkan doa kepada sang Ilahi, meminta kewarasan diri dalam perjalanan menggapai puncak sang Merbabu ini. mendaki gunung bukan tentang kepuasan diri namun tentang bagaimana kita bisa mencari kekuatan untuk menjalani sebuah kehidupan. kata orang ketika kalian ingin mengetahui sifat asli seseorang maka ajaklah dia naik gunung. kenapa ? mungkin jawabnya ada di ujung langit.
Menuju Pos I
perjalanan menuju pos satu ini perjalanan yang mungkin tanpa lelah, jalanan datar tanpa ada hadangan berarti bisa kami tebas dengan cepat, suasana perjalananpun sangat menyenangkan karena kanan kiri bisa kita lihat pepohonan khas daerah tropis berdiri dengan berjajar jajar. untuk mencapi pos I ini hanya diperlukan waktu perjalanan sekitar 1 jam saja.
Pos
I menuju Pos II - 50 menit
Di
pos I kami sempat beristirahat cukup lama untuk mengembalikan tenaga yang telah
terkuras, sekitar 10 menit, dari pos I menuju Pos II kami lalui dengan waktu
yang lebih singkat, mungkin karena track yang lebih pendek.
Pos
II menuju Pos III (Watu Tulis) - 60 menit
Medan pendakian di Trek ini sangat menguras cukup
banyak tenaga karena memang jalurnya yang terus menanjak, tanpa ada track bonus
yang kita dapatkan. Hingga akhirnya kami sampai di Pos3 dengan cuaca yang
sedikit mendung di tambah kabut yang tebal membuat kami memutuskan untuk
meminum secangkir kopi untuk menghangatkan badan dan menata kembali tenaga
tenaga yang telah melayang.
Pos
III (Watu Tulis) menuju Sabana I - 75 menit
Setelah
menyeduh hangatnya kopi kami siap berangkat kembali untuk menaklukan
track-track berat yang sudah di depan mata. Dari pos 3 menuju sabana ini jalurnya
sangat menanjak dan dibutuhkan tenaga ekstra untuk menaikinya. Di saat
pendakian ini ada momen di mana saya tertinggal teman-teman saya dan kaki saya
kram. Namun tak apa, ada orang yang berbaik hati menolong saya. Dan setelah
saya istirahat sejenak saya paksakan kembali untuk ke atas menemui teman-teman
saya yang sudah menunggu dan kembali menaiki bersama-sama hingga akhirnya kami
sampai di Sabana I. Kala itu hari sudah sore senja sudah mulai berani
menampakkan keindahannya, namun kami tetap harus bergegas mendirikan tenda
sebelum raja siang digantikan oleh ratu malam.
Setelah mendirikan tenda sembari menikmati senja di penghujung tahun, akhirnya tenda telah kokoh berdiri dan kamipun berkemas ke dalam tenda untuk mencari kehangatan. hingga akhirnya kami terlelap dalam tidur hingga terdengar suara kembang api yang membanngunkan kami, dan itu tanda bahwa 2018 telah datang, tahun baru telah datang, dan saya mengawali tahun di atas gunung. itu sangat menyenangkan.
pagipun telah datang, matahari telah menampakkan sinarnya. namun kabut masih belum mau beranjak meninggalkan gunung merbabu ini dan mataharipun terutup oleh kabut, membuat kami sedikit kecewa namun tak apa. namanya juga di alam, kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi. kami masih menunggu kabut pergi hingga akhinya gumpalan kabut padat mulai memudar.
Menuju Puncak
setelah menunggu kabut hilang akhirnya saya bersama teman saya memutuskan untuk naik kepuncak, namun teman saya yang satunya tidak mau naik ke puncak katanya sih phobia ketinggian.
Menuju Sabana II
trek yang dilalui sangat-sangat mantap, menggugah selera makan setelah kembali nantinya. hingga akhinya sampai di sabana II. berikut hasil dokumentasi saya.
Menuju Watu Lumpang
setelah sampai sabana II kami harus melanjutkan perjalanan menuju Watu Lumpang dahulu seblum kami melanjutkan perjalanan menuju puncak. trek menuju waktu lumpang ini menanjak terus tanpa ada jalur landai. tapi tenang bisa menjadi sara buat olahraga bagi teman-teman yang jarang olahraga. dijamin bakal puas.
Menuju Puncak Trianggulasi
Setelah beristirahat kami lanjutkan perjalanan lagi, perjalanan belum sampai di sini, semakin dekat dengan puncak. tanjakan yang harus dihadapai semakin terjal. namun jangan patah semangat, tetap semangat puncak sudah terlihat di depan mata walapun sedikit jauh.
setelah menikmati beberpa waktu menikmati alam indonesia dari atas puncak gunung merbabu akhirnya kami memutuskan untuk kemabli lagi ke Sabana I. kami memang hanya sampai puncak trianggulasi saja, hal ini dikarenakan beradasarkan peta yang saya dapat bahwa puncak Trianggulasi ini merupakan puncak tertinggi di Gunung Merbabu. oleh karena itu kami tidak menjajal puncak yang lain.
mari bergegas turun.
kami sampai di sabana I lagi, kami istirahat kemudian kami bergegas untuk terus berkemas dan pulang untuk kembali ke rumah masing-masing.
Oke, sekian perjalanan yang dapat saya sampaikan. kemudian saya pamit. kurang lebihnya mohon maaf, banyak hal-hal atau pelajaran yang dapat diambil. yang baik-baik monggo ditiru yang jelek-jelek ya pastinya jangan di tiru.
sekian. semoga menginspirasi untuk pergi ke sana.
#salamwongndeso!
Comments
Post a Comment