Telomoyo Membuatku Tenggelam dalam Keagungan-Nya
U
|
jian Akhir Semester yang selalu datang
tidak pernah terlambat di setiap semester selalu membuat diri ini lelah
memikirkan cara untuk menerjangnya. Tapi, apa yang akan kita lakukan ketika
belenggu UAS itu telah lepas? Gimana sih, cara melupakan kepenatan akibat UAS? Yups!
Saya menyarankan Anda semua untuk bertravelling
ria. Yuhuyy!
Dan kali, saya akan
menceritakan penjelajahan pelepas kepenatan dengan menjelajah Gunung Telomoyo.
Ada yang nggak tahu tentang Gunung Telomoyo?
Jadi, bersumber dari
Wikipedia yang saya ambil melalui internet, Gunung Telomoyo adalah gunung yang
terletak di wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Gunung ini memiliki ketinggian 1.894 mdpl dan merupakan gunung api yang
berbentuk Strato tetapi tercatat belum pernah meletus sampai saat ini. Gunung Telomoyo
ini dapat jelas terlihat dengan ciri khas ada beberapa tower di puncaknya dari
beberapa kota seperti Magelang, Salatiga, Ambarawa, dan Secang.
Nantinya, saya akan
menceritakan seluruh pengalaman dan bagaimana cara saya menikmati keindahan
ketika mengunjungi Gunung Telomoyo, mulai dari berangkat hingga kembali ke
habitat saya.
Kenapa sih, harus Gunung Telomoyo?
Jawabannya adalah… Ya
karena kita bisa naik ke puncak gunung dengan mengendarai sepeda motor tanpa
perlu lelah untuk berjalan seperti mendaki gunung pada umumnya. Hehe.
The Adventure was Begin.
Saya pergi ke Gunung
Telomoyo dengan 4 rekan saya.
Kami memutuskan akan
memulai perjalanan pada pukul 05.00 pagi atau setelah subuh. Perjalanan kami
dimulai dari Kota Semarang, tempat saya menimba ilmu. Berikut saran route untuk menuju Gunung Telomoyo
yang dapat saya berikan kepada teman-teman yang ingin berkunjung kesana (yang
sama-sama memulai perjalanan dari Semarang tapi loh, ya! Hehe.)
Route pertama yang
harus kita lalui adalah jalan raya Kota Semarang-Salatiga. Sesampainya di Salatiga,
ambil jalur lingkar selatan dan jalan terus sampai kita menemukan penunjuk
jalan yang tertulis arah Kopeng. Yaps! Kita disana kita belok kanan atau
tepatnya kita memutar dan mengambil ke arah Kopeng dan terus menyusuri jalan
tersebut sampai menemukan pertigaan dengan penunjuk arah jalan tertera jalur alternative
menuju Grabag. Saya ambil kanan, dan kembali menyusuri jalanan desa dengan
suasana perkebunan nan sangat sejuk. Okey, dan akhirnya kita sampai di gerbang
masuk Telomoyo yang berada disebelah kanan jalan.
Perjalanan dari
Semarang menuju Gunung Telomoyo mengabiskan waktu kurang lebih 1,5 jam saja
dengan rata-rata kecepatan 80km/jam.
![]() |
pintu masuk ke area Telomoyo |
Setelah sampai di gerbang
masuk Gunung Telomoyo, akan ada loket pembayaran wisata disana. Namun keberuntungan
bagi saya dan kawan-kawan sedang menghampiri. Yah, kalian bisa mengambil
kesimpulan lah dengan relasi antara
keberuntungan dengan loket pembayaran! Yups. Kami masuk dengan gratis karena
memang tidak ada penjaga loketnya ketika itu. Hehe.
![]() |
itu yang belakang Gunung Telomoyo |
![]() |
gunung Andong yang menampakan diri dari area loket Gunung Telomoyo |
Selama dalam perjalanan
menuju puncak, kami dimanjakan oleh jalanan yang luar biasa hebat, membuat
tubuh kami bergetar, memompa aliran darah menjadi lebih cepat, adrenalin terus
terpacu dan membuat penasaran akan puncak yang kami tuju.
Dan gambar-gambar di atas
menunjukan jalan yang kita lalui hingga menuju ke puncak. Maka dari itu,
nikmatilah setiap getaran pada roda motor yang menjalar ke seluruh tubuh.
Yuhuy!
Dan seperempat dalam
perjalanan juga disuguhkan dengan pemandangan air terjun yang cukup bagus. Namun
sangat disayangkan karena ketika itu debit air kurang besar.
![]() |
Air Terjun di Perjalanan |
Selama perjalanan, kita
juga akan disuguhkan dengan pemandangan pegunungan yang luar biasa indah.
Memanjakan mata dengan jiwa yang tak ada hentinya untuk berucap syukur kepada
Tuhan atas segala keindahan alam yang mempesona.
![]() |
Gunung Ungaran dari Kejauhan |
![]() |
Sindoro Sumbing |
Nah. Gimana nih,
komentar temen-temen dengan foto-foto perjalanan diatas? Kita belum sampai di puncaknya
loh, tapi kita sudah disuguhkan oleh pemandangan yang emmmm, menawan pakai banget!
Jadi tambah penasaran nggak, gimana kalau sudah sampai puncak nanti?
Pagi itu suasananya
sunyi, sepi, dan sangat cocok banget cocok sekali (okey, ini alay) buat
melepaskan penat pasca UAS.
Dan ini adalah hal yang paling saya suka, gais!
Ketika saya pergi ke
alam terbuka dengan suasannya yang masih sepi, disana saya dapat merasakan
bagaimana saya menyatu dengan alam. Dan alam tidak pernah berhenti mengajarkan
saya untuk selalu bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan. So, jangan pernah mengeluh dalam mengarungi
kehidupan, yes! Walaupun di atas awan masih ada awan, tapi ya jangan memandang
ke atas terus, tapi sesekali memandang ke bawah. Oke, saya mulai bijak disini.
Hehe.
Setelah perjalanan
yang cukup melelahkan kita lalui, akhirnya sebentar lagi kita akan sampai di
puncak.
Penasaran nggak sih, puncaknya seperti apa?
Dan…
deng deng deng
deng....
![]() |
Puncak Gunung Telomoyo |
Yah… Ternyata puncaknya cuma berisi tower semua kawan.
Hehehe.
Iya, memang di puncak
Gunung Telomoyo ini terdapat beberapa tower yang berfungsi sebagai menara
penerus radio, yang gelombang sinarnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar
Gunung Telomoyo.
Namun tenang, dari
puncak kita masih bisa melihat pemandangan yang sangat indah kok. Janji nggak
bakal kecewa lah. Hehe
Puncak bukan destinasi atau tujuan utama dari Gunung Telomoyo.
Iya, karena tujuan
utamanya yaitu Tempat Landasan
Paralayang yang tempatnya berada di kiri jalan sebelum sampai ke puncak.
Saya akan kembali ke sana. Dan apa yang kita bisa dapatkan di sini? Yuk, baca
sampai selesai! hehe
Gunung Telomoyo
meiliki 2 landasan Paralayang yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan, dan
dari landasaran tersebut, kita dapat melihat pemandangan yang sangat-sangat
luar biasa.
Dari landasan 1, disini kita bisa melihat
hamparan perbukitan dengan senyumannya yang elok dan dari sini kita juga melihat Rawa Pening yang berada di Ambarwa, gais!
![]() |
Suasana ketika habis hujan |
Foto Editan dari sunrise di Gunung Telomoyo |
![]() |
Rawa Pening yang terliha mungil |
![]() |
suasana pagi ketika sedikit panas |
Setelah puas di
landasan 1 saya berpindah ke landasan 2. Tapi menurut saya, pemandangan dari landasan 2 di sini tidak semegah yang
di landasan 1. Di sini kita bisa melihat perbukitan-perbukitan yang cukup elok
dengan pantulan sinar mataharinya, selain itu dari area landasan 2 bisa melihat Gunung Merbabu yang berdiri dengan
gagah dan sangat mempesona. Gunung Merbabu akan terlihat jika tidak tertutup
oleh kabut.
![]() |
landasan 2 |
![]() |
Gunung Merbabu |
Setelah perjalanan
yang sangat asyik ini kami lalui, sekitar pukul 10, kami kembali ke Semarang..
Untuk kembali ke
Semarang kita bisa melalui jalan
berangkat, atau bisa mampir dulu ke Kota Salatiga.
Cheerss..
Salam wong ndeso!
Editor by :
Arnindya Ayu Y
Comments
Post a Comment